* Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (Q.S Ash-Shaff : 10)
* (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(Q.S Ash-Shaff : 11)
* Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.(Q.S Ash-Shaff : 12)
* Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.(Q.S Ash-Shaff : 12)
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa 
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia 
tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” .” (Tafsir Nur 
Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa 
yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh 
Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, 
kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat 
Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak 
tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) 
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT adalah serupa 
dengan SEBUTIR BENIH yang menumbuhkan 7 BULIR. Pada tiap bulir SERATUS 
BIJI. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki 
dan Allah maha luas (karunia-nya) lagi maha mengetahui. QS AL-Baqarah : 
261
Siapakah yang mau 
memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya 
di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya 
dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan 
(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Alquran Surah Al Baqarah> Ayat 245
Dan belanjakanlah 
(harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu 
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya 
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.( Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 195)
Mereka bertanya 
kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta 
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, 
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam 
perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya 
Allah Maha Mengetahuinya. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 215)
Siapakah yang mau 
memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya 
di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya 
dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan 
(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245)
Hai orang-orang yang
 beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah
 Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada 
lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada 
lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang lalim. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 254)
Perumpamaan (nafkah 
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan 
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, 
pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) 
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi 
Maha Mengetahui. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261)
Orang-orang yang 
menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi 
apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan 
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala 
di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak 
(pula) mereka bersedih hati. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 262)
Perkataan yang baik 
dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu 
yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha 
Penyantun. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 263)
Hai orang-orang 
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan 
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang 
yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak 
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu 
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa 
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak 
menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak 
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 264)
Dan perumpamaan 
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah 
dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di 
dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu 
menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak 
menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat 
apa yang kamu perbuat. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 265)
Hai orang-orang yang
 beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
 baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk 
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan 
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan 
dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha 
Kaya lagi Maha Terpuji. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267)
Setan menjanjikan 
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat 
kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya
 dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.( Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 268)
Jika kamu 
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu 
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka 
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari 
kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu 
kerjakan. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 271)
Bukanlah kewajibanmu
 menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi
 petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja 
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu
 untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan 
karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu 
nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu 
sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan). (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 272)
(Berinfaklah) kepada
 orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka 
tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka 
mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal 
mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang 
secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di 
jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 273)
Orang-orang yang 
menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan 
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
 kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274)
Allah memusnahkan 
riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
 tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 276)
Dan jika (orang 
berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia 
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih 
baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 280)
Dan apabila sewaktu 
pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah 
mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka 
perkataan yang baik. (Alquran > Surah An Nisaa'> Ayat 8)
Apakah 
kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari 
kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah 
kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. (Alquran > Surah An Nisaa'> Ayat 39)
Tidak ada kebaikan 
pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari 
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau
 mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat 
demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi 
kepadanya pahala yang besar. (Alquran > Surah An Nisaa'> Ayat 114)
HADIST :
Allah
 Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, 
infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah 
kepadamu.” (HR. Muslim)
Ibn ‘Abaas berkata, “Rasulullah adalah orang yang 
paling banyak bersedekah dan baginda memperbanyakkan sedekah di bulan 
ramadhan iaitu bulan di mana Jibrael bertemu baginda setiap malam dari 
awal hingga akhir Ramadhan.” (alBukhari). Sabda Rasulullah SAW 
“Barangsiapa yang memberi makan (berbuka) untuk orang yang berpuasa ia 
akan mendapat pahala yang sama banyaknya dengan pahala puasa orang yang 
diberi makan itu, tanpa mengurangkan sedikitpun pahala orang itu. ”. 
Riwayat (at-Tirmidzi)
IBNU Abbas meriwayatkan bahawa Nabi Muhammad 
bersabda yang bermaksud: “Apabila datang hari pertama Ramadan, maka 
bertiuplah angin 'Al-Mutsiiratu' dari Arsy dan menggerakkan daun pohon 
syurga hingga terdengar sayup-sayup suara merdu yang tidak pernah 
terdengar oleh sesiapa pun. "Bidadari melihat dan mendengar ke arah 
sayup-sayup suara merdu itu sambil berkata: “Ya Allah, jadikan kami pada
 bulan ini (Ramadan) sebagai isteri hamba-hamba- Mu. Maka Allah 
mengahwinkan hamba-Nya yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan bidadari 
cantik.”
- Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
- Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
- Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
- Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
- Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
- Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)
- Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
- Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)
- Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi) /menjemput rezeki
- Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani) /penolak bala/menyembuhkan penyakit
- Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
- Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
- Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
- Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
- Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i)
- Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
- Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
- Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
- Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
- Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: “Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah.” (HR. Bukhari)
- Allah Ta’ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)
Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
- Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
- Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
- Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi Saw lalu berkata, “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.” Para sahabat lalu bertanya, “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?” Nabi menjawab, “Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)
- Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
 
Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya bagus ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
BalasHapusSaat ini saya tinggal di Indonesia. Saya seorang Janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada MARET 2017 dan saya perlu membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
Saya adalah korban penipuan pemberi kredit 3-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang saya berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan mengenai situasi saya dan kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
Bagi orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
Saya mendapat pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam setelah saya melamar, jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya saran jika anda membutuhkan pinjaman silahkan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.